Bimtek pengembangan tanaman semusim dan tahunan kepada para petani kebun di kabupaten Rembang, Jum'at (20 Septrmber 2024)
Rembang, Remenul.com | Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, bersama Anggota DPR RI Komisi IV Firman Soebagyo, memberikan Bimbingan teknis (Bimtek) pengembangan tanaman semusim dan tahunan kepada para petani kebun di kabupaten Rembang.
Acara digelar di ruang pertemuan Hotel Polos Rembang, Jum'at 20 September 2024.
Dirjen perkebunan Kementerian Pertanian RI, Agus Hartono, dalam sambutanya mengatakan, bahwa jenis
tanaman semusim tahunan antara lain, tebu, kopi, tembakau, nilam, vanili, dan kelapa.
"Namun di Kabupaten Rembang, yang hebat adalah Tebu dan Tembakau; tembakau harganya tinggi, bahkan disini (Kab rembang; red) ada tokoh tokoh- tokoh yang terlahir dan besar dari sektor perkebunan", jelasnya
Harapanya untuk pabrik atau perusahaan, agar bisa bangun kemitraan yang baik dengan petani, langkah ini sebagai langkah meminimalisir petani menjual sembarangan hasil tanamnya sehingga harga bisa baik.
Turut hadir dalam acara adalah kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang Agus Iwan Haswanto, Perwakilan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Agus Safrudin, dan Perwakilan Dirjen Perkebunan Kementrian Pertanian RI Agus Hartono.
Dalam acara disebutkan, bahwa sektor perkebunan adalah penyumbang Devisa Negara terbanyak nomor dua setelah pertambangan Migas, devisa perkebunan masuk per tahun lalu sebesar 900 juta US dollar.
"Khusus sektor tembakau tahun lalu ditotal 200 an Triliun Rupiah. bayangkan sebesar itu hasilnya setiap tahun. Hasil dari tembakau saja dua tahun bisa selesai bangun IKN dari tembakau", Tegas Agus Hartono.
Anggota DPR RI Komisi IV, Firman Soebagyo, yang hadir Via Zoom meeting, menjelaskan petani tebu dan tembakau banyak tantangan, antara lain anomali cuaca dan biaya pengolahan yang tinggi menjadi problem.
Harapanya dengan Bimtek ini, petani pekebun di Kabupaten Rembang mendapatkan inovasi, sehingga bisa meningkatkan hasil tanamanya ditahun depan. (redaksi: Handoko)